Kasubsi Yantah Rutan Bengkulu Berikan Arahan kepada Jajaran
Kasubsi Yantah Rutan Bengkulu Berikan Arahan kepada Jajaran
Dalam upaya meningkatkan kinerja pelayanan di Rumah Tahanan (Rutan) Bengkulu, Kasubsi Pelayanan Tahanan (Yantah), Medi, memberikan sejumlah arahan penting kepada seluruh jajaran. Arahan ini mencakup berbagai aspek yang berhubungan langsung dengan pelaksanaan tugas dan fungsi pelayanan kepada warga binaan, serta hal-hal teknis terkait penerimaan dan pengeluaran tahanan. Medi menekankan pentingnya menjalankan tugas dengan lebih maksimal, terutama dalam penyediaan layanan kunjungan setelah berakhirnya masa pandemi COVID-19.
Optimalisasi Pelaksanaan Layanan Kunjungan
Setelah pandemi COVID-19 mereda, Rutan Bengkulu kembali membuka layanan kunjungan bagi keluarga dan kerabat warga binaan. Medi menegaskan bahwa layanan ini harus dilaksanakan dengan sebaik mungkin, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku. Meskipun pandemi sudah berlalu, standar kebersihan dan kesehatan masih menjadi prioritas utama dalam menjaga keselamatan warga binaan, petugas, dan pengunjung.
Kasubsi Yantah Rutan Bengkulu Berikan Arahan kepada Jajaran
Pelayanan kunjungan yang optimal tidak hanya sekadar menjalankan prosedur teknis, tetapi juga memberikan kenyamanan bagi pengunjung dan warga binaan. Dengan sistem yang tertata dan disiplin dalam pelaksanaan, diharapkan layanan kunjungan dapat berjalan dengan lancar tanpa hambatan berarti. Medi juga mengimbau agar jajaran selalu bersikap ramah, cepat tanggap, dan profesional dalam menghadapi para pengunjung.
Penerimaan dan Pengeluaran Tahanan yang Efisien
Selain layanan kunjungan, Medi juga menyoroti pentingnya optimalisasi dalam penerimaan dan pengeluaran tahanan di Rutan Bengkulu. Proses administrasi terkait tahanan harus dilakukan dengan akurat dan sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Kesalahan administrasi, baik dalam penerimaan maupun pengeluaran tahanan, dapat berakibat fatal dan menimbulkan masalah hukum yang serius. Oleh karena itu, seluruh petugas diimbau untuk lebih cermat dan teliti dalam menjalankan tugasnya.
Efisiensi dalam proses administrasi ini juga diharapkan dapat mempercepat waktu pelayanan, sehingga tidak ada penundaan yang berlarut-larut. Sistem digitalisasi yang diterapkan di beberapa rutan juga menjadi solusi untuk meminimalisir kesalahan manusia dan mempercepat proses administrasi. Medi berharap, seluruh jajaran mampu mengikuti perkembangan teknologi ini dengan baik dan terus meningkatkan kompetensinya dalam pengelolaan administrasi tahanan.
Hak-hak Warga Binaan yang Harus Dipenuhi
Salah satu poin penting yang disampaikan Medi dalam arahannya adalah mengenai hak-hak warga binaan yang harus dipenuhi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Warga binaan, meskipun menjalani hukuman, tetap memiliki hak-hak dasar yang tidak boleh diabaikan. Hak-hak tersebut mencakup hak untuk mendapatkan perawatan kesehatan, hak untuk beribadah, serta hak untuk berkomunikasi dengan keluarga. Dalam pelaksanaannya, jajaran Rutan Bengkulu harus memastikan bahwa seluruh hak-hak ini dapat terpenuhi dengan baik.
Medi menekankan, pemenuhan hak-hak warga binaan tidak hanya sebagai bentuk kewajiban hukum, tetapi juga sebagai upaya menjaga ketertiban dan keamanan di dalam rutan. Ketika hak-hak warga binaan terpenuhi dengan baik, suasana di dalam rutan akan lebih kondusif, sehingga meminimalisir terjadinya kericuhan atau gangguan ketertiban.
Disiplin dan Profesionalisme dalam Melaksanakan Tugas
Dalam arahannya, Medi juga menekankan pentingnya disiplin dan profesionalisme bagi seluruh jajaran Rutan Bengkulu. Setiap petugas diharapkan dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan standar operasional yang telah ditetapkan. Disiplin waktu, ketelitian dalam administrasi, serta sikap profesional dalam berinteraksi dengan warga binaan dan pengunjung adalah hal-hal yang tidak boleh diabaikan.
Khususnya dalam pelaksanaan tugas pelayanan publik, petugas diharapkan untuk selalu bersikap ramah dan sigap. Pelayanan yang baik tidak hanya sekadar menjalankan tugas, tetapi juga memperhatikan aspek humanis dalam berinteraksi dengan masyarakat. Medi mengingatkan bahwa sebagai petugas rutan, setiap individu memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga citra positif instansi.
Tantangan Pasca Pandemi dan Solusi yang Diusulkan
Medi juga mengakui bahwa ada tantangan yang dihadapi setelah berakhirnya masa pandemi, terutama dalam hal adaptasi terhadap kondisi normal baru. Protokol kesehatan yang sudah menjadi kebiasaan harus tetap dipertahankan, meskipun layanan kunjungan dan aktivitas lainnya telah kembali berjalan seperti semula. Untuk mengatasi tantangan ini, Medi mengusulkan agar seluruh jajaran terus meningkatkan koordinasi antarbagian dan memastikan kesiapan fasilitas yang ada.
Sebagai contoh, ruang kunjungan harus selalu dalam kondisi bersih dan steril, serta petugas harus memastikan bahwa pengunjung dan warga binaan tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. Dengan cara ini, Rutan Bengkulu dapat memberikan pelayanan yang optimal tanpa mengorbankan kesehatan dan keselamatan semua pihak yang terlibat.